Bicara mengenai prinsip, beberapa orang bilang,"jalani saja hidupmu seperti apa adanya, dia membawamu kemana seharusnya kamu berada pada saatnya nanti." jujur saja saya cenderung nggak setuju pada pandangan tersebut. prinsip ini membuat seseorang cenderung pasrah sama keadaan, pesimis dan akhirnya skeptis terhadap optimisme dan menganggap remeh sebuah harta berharga yang sering disebut "usaha dan tak menyerah". bagi saya, hidup saya, saya sendiri yang harus tentukan. bukankah harus ada tujuan untuk setiap perjalanan, kecuali kau ingin tersesat. bahkan katakanlah saat saya katakan saya "ingin tersesat" bukankan itu juga sebuah tujuan, dan karena itu saya berjalan dengan menutup mata. saya jauh lebih percaya sama prinsip "kamu nggak akan kemana-mana kalau kamu nggak tau mau kemana." and here I go, i'll create my own path.
dalam tulisan kali ini, saya coba buat menggambarkan sedikit dari ribuan impian yang ada di otak saya. bukan buat pamer, bukan buat mengumbar, atau apapun yang berbau nggak enak. disini saya cuma pingin menuangkan pemikiran saya, sekaligus sebagai pengingat untuk saya sendiri kalo saya punya mimpi yang HARUS dicapai. atau setidaknya, diperjuangkan. bakal lebih bagus lagi kalau ternyata tulisan saya ini bisa berguna buat orang lain. i wish.
oke... kita mulai darimana?
hmm.. saya adalah mahasiswi semester delapan berumur 20 tahun 3 bulan. saat ini saya memulai petualangan baru, orang-orang menyebut petualangan ini "TUGAS AKHIR". yah, skripsi. Beruntung bagi saya karena sudah mendapat judul disaat pendaftar lain masih menunggu dosen pembimbing (walaupun sebagian yang lain sudah setengah jalan). bukankah itu anugrah? saat saya menulis tulisan ini, saya sedang menjalani magang di sebuah perusahaan impian sebagian orang, ExxonMobil Indonesia, dan saya sangat bersyukur atas itu.
mulai dari mimpi saya yang pertama, S2 di Eropa. kedengarannya muluk-muluk ya? ya tapi itulah mimpi saya yang selalu masuk dalam list doa saya. hehe. tadinya, saya berencana untuk langsung melanjutkan sekolah kesana setelah saya selesai S1 sekarang ini, tapi setelah beberapa obrolan dengan orang tua saya dan beberapa sepupu yang sedikit lebih berpengalaman, ada sedikit perubahan rencana. tapi tak menggoyahkan mimpi saya yang satu ini sedikitpun.
oke, mimpi selanjutnya. sejujurnya, saya nggak begitu tertarik untuk menjadi "wanita kantoran". tapi untuk hidup di jaman ini, rasanya step itu harus saya tempuh untuk menggapai mimpi saya yang lain, seorang pengusaha. yap. pengusaha. masih belum tahu pasti sih pengusaha yang seperti apa, tapi harus. seenggaknya saya punya restoran, atau semacam investasi sendiri. pokoknya yang bisa menghasilkan rupiah, dan bisa dipantau atau diurus dari rumah, seenggaknya sesekali sibuk nggakpapa lah. mari kita explore lebih dalam kenapa pilihan saya nggak berat ke option "wanita kantoran". hmmm.. begini, saya ini kan perempuan, cepat atau lambat, saya bakal jadi istri kan? dan kalo Tuhan ijinin, saya bakal jadi ibu dari anak-anak saya kan? selama ini saya belajar dari orang-orang di sekitar saya, bagaimana lingkungan mempengaruhi keluarga, lalu mempengaruhi kelangsungan hidup, dan segala sesuatu menyangkut siklus dan sistem kehidupan. dan saya akan punya andil penting dalam sistem yang disebut keluarga. buat suami saya besok, buat anak-anak saya. saya mau jadi istri yang bisa bantu suami (secara financial) yang berarti sekaligus nggak terlalu menggantungkan hidup saya sama suami, tapi, saya juga mau jadi istri dan ibu yang baik. banyak waktu untuk ngurus rumah dan anak, ada di rumah waktu suami pulang kerja, yah begitulah kira-kira. dan apa itu bisa saya lakukan kalau saya dedikasikan hidup saya jadi "wanita kantoran"? nope :). muluk-muluk (lagi) ya? yah, tapi saya pikir itu harus dipikirkan dari sekarang. kalo nggak gitu, bisa-bisa saya malah jadi pengangguran nggak jelas, naaudzubillahimindzalik.
so, apa hubungannya antara S2 dan pengusaha? begini, untuk jadi pengusaha butuh modal. dari mana modal? dari kerja dulu, mau nggak mau harus jadi "wanita kantoran" dulu sekaligus nambah ilmu. mau ilmu dan modal yang 'cantiik' perusahaan dan posisi juga harus 'cantik' kan? menurut pandangan saya, semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, semakin banyak ilmu yang dipunya, semakin tinggi juga penghargaan perusahaan terhadap seseorang. so, bisa simpulkan sendiri dimana benang merah dari tulisan saya kali ini.
yah, itu mimpi saya saat ini. yah, seenggaknya itu yang paling jelas diantara mimpi-mimpi kecil yang masih gentayangan dan ngambang di otak saya. semoga tulisan ini bisa jadi pengingat buat saya buat nggak menyerah atas mimpi-mimpi saya. nggak pantes nyerah sama keadaan seburuk apapun. selalu ada jalan, dan jalan ada ketika ada tujuan. selamat malam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar