Jumat, 02 November 2012

..dan

ketika sesorot tajam dari kejauhan atas serengkuh akrab kita
sedetik kemudian menikam serasa iri dari belakang
melambatkan langkahnya melerai untaian cerita di tengah lapang
menarikmu untuk menjadikan kita yang lain

ketika sebuah nama terhapus dari pandangan
seketika sorot mata seorang sahabat berubah makna dan tujuan
seketika beribu ucap canda pindah dari sebuah kita
seketika terduduk berdamping tak lagi menguntai cerita cita

dan kataku tak mampu beralur
dan semua mata dan punyamu juga memandang kitamu yang baru
dan segala dendam bagai sepuluh bulir debu di tanah lapang
dan segalaku adalah bodoh, kosong dan hambar

dan...aku takut
dan...aku rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar